SURYA.co.id | SURABAYA - Pembebasan lahan untuk proyek Outer East Ring Road
(OERR) atau Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) sejauh ini baru berjalan 25 persen.
Meski begitu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mematok target proyek JLLT
tuntas pada 2019. “Targetnya, dua tahun bisa selesai,” kata Risma.
JLLT bakal membentang dari Kedung Cowek sampai Tol Tambak Sumur (Juanda).
Jalan ini akan menyusuri pinggir pantai di kawasan timur Surabaya, dari Kenjeran
sampai pinggir pantai paling selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Sidoarjo.
Jalan itu panjangnya mencapai sekitar 16 km dengan lebar 40-60 meter. Sedangkan
frontage road di dua sisi, masing-masing lebarnya sekitar 10-15 meter.
Pembiayaan proyek OERR tidak sepenuhnya menggunakan APBD. Tapi Pemkot Surabaya
melibatkan pengembang yang ada di sekitar lokasi untuk pembangunannya.
Terhitung ada 13 pengembang yang terlibat dalam proyek OERR.
Perusahaan properti itu harus menyerahkan lahan yang sudah berupa prasarana,
sarana, dan utilitas umum (PSU) sesuai permintaan pemkot.
Jalan yang dibangun juga harus sesuai dengan spesifikasi proyek yang
direncanakan pemkot.
Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Cipta Karya Kota Surabaya Dewi Soeriyawati
mengakui saat ini harga tanah di kawasan Surabaya timur terus melejit.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Gandeng 13 Pengembang,
Risma Ingin Pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur Tuntas 2019,
http://surabaya.tribunnews.com/2017/04/06/gandeng-13-pengembang-risma-ingin-pembangunan-jalan-lingkar-luar-timur-tuntas-2019.
Editor: Titis Jati Permata